Rabu, 24 Februari 2010

Geografi Jepang

Jepang adalah Negara yang terbentang membentuk busur pada arah Barat Laut Samudra Pasifik di tepi Timur Benua Eurasia. Terdiri dari pulau – pulau besar dan kecil dengan luas sekitar 378.000 km2 membentang dari Selatan ke Utara sepanjang 2.500 km dan terletak pada sekitar 20° - 46° LU. Pulau – pulau utamanya adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa.Honshu terbagi dalam 5 daerah, yaitu Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki dan Chugoku. Sekitar tiga perempat dari daratan Japang terdiri dari daerah pegunungan dan perbukitan, sedangkan tanah datar yang tersedia untuk lahan dan pengembangan kota sangat terbatas. Di daerah yang terbatas inilah tinggal lebih kurang 130 juta penduduk.

Iklim umumnya lembut dengan perubahan 4 musim yang jelas karena Jepang terletak hampir di pusat daerah beriklim sedang. Musim semi dan musim gugur sangat nyaman namun pada musim panas ( Juli – Agustus) angina bertiup dari Samudera Pasifik sehingga menjadikan Jepang panas, sebaliknya pada musim dingin (Desember – Februari) angin bertiup dari daratan menjadikan Jepang sangat dingin. Kecuali kepulauan Hokkaido, pada bulan Juni berlangsung Tsuyu ( musim hujan) dan hampir setiap hari turun hujan. Disamping itu, karena kepulauan Jepang memiliki struktur daratan yang rumit dan memanjang dari Selatan ke Utara, adanya perbedaan iklim yang mencolok antar daerah merupakan kekhasan tersendiri. Di Hokkaido dan Honshu sekitar Laut Jepang, pada musim dingin curah saljunya tinggi. Dengan memanfaatkan perubahan musim seperti ini berbagai macam olah raga pantai dan olah raga musim dingin bisa dinikmati dengan menyenangkan.

Perihal makanan tidak hanya masakan Jepang yang terdiri dari nasi, sebagai makanan pokok, serta sayuran, ikan, dan daging saja sebagai lauk pauknya, masakan Cina dan Eropa pun cukup popular. Dewasa ini bermacam – macam jenis masakan dari berbagai penjuru dunia bisa dinikmati. Jepang jug dikarunia air yang bermutu dan fasilitas higiennya sangat baik sehingga air keran di semua daerah aman di konsumsi.

Kebudayaan Jepang dewasa ini sangat beragam. Para remaja putri yang mempelajari kebudayaan tradisional Jepang seperti upacara minum teh (chadou) dan merangkai bunga (kadou) sekalipun senang pergi menonton pertandingan olah raga. Begitu pula di kota – kota, bukanlah pemandangan yang mengherankan manakala terlihat kuil – kuil kuno tegak berdampingan dengan gedung – gedung pencakar langit. Inilah kebudayaan Jepang dewasa ini sebagai gabungan yang mengagumkan antara Kebudayaan lama dan kuno, antara Timur dan Barat.

Seiring dengan kemajuan media informasi, informasi dengan mudah mengalir masuk dan hal – hal baru pun dengan cepat tersebar luas di Jepang. Namun kebudayaan tradisional seperti festival tradisional dan gaya hidup yang sudah berurat berakar di setiap daerah masih tetap melekat sebagai ciri khas daerah ybs, sepeti halnya dialek daerah. Demikian pula dengan industrinya. Jepang yang dulu dikenal sebagai Negara agraris, hanya dengan melalui proses industrialisasi cepat selama 1 abad, kini telah menjelma sebagai salah satu Negara industri maju di dunia. Berbagai penelitian dalam berbagai bidang, mulai dari rekayasaa elektronik sampai manajemen internasional dsb, bisa dilakukan di berbagai Universitas.

Minggu, 07 Februari 2010



mukashibanashi昔話
www.tbs.co.jp/program/mukashibanashi.html

ありがとうございました。

dinegara jepang,huruf yang dipakai yaitu ada 5 huruf:
1. 平仮名(ひらがな)(huruf hiragana)は日本語の表記に用いられる音節文字である。仮名の一種で、万葉仮名を起源として成立した。楷書ないし行書で表現される万葉仮名を、極度に草体化したものである。

contoh: ひらがな

2. 片仮名(かたかな)(huruf katakana)は日本語の表記に用いられる音節文字である。仮名の一種で、万葉仮名を起源として成立した。元となる漢字の画数に応じて、万葉仮名をそのまま用いたり、その一部を採るなどして作られている。

contoh:"カタカナ

3. huruf kanji:漢字

4. huruf romaji:stasiun


dan satu lagi huruf yang dipoakai dijepang yaitu huruf arab.,contohnya: 1,2,3, dll.


selamat belajar

Selasa, 02 Februari 2010

Program Guidelines





Program Guidelines 2010 - 2011 can be
downloaded as a PDF booklet.


50 pages (PDF/483KB)

Adobe In order to display or print PDF file, you need download Acrobat Reader.
The Japan Foundation was established in 1972 as a special legal entity to undertake international cultural exchange and was subsequently reorganized as an independent administrative institution in October 2003. The Japan Foundation consists of a head office in Tokyo, a branch office in Kyoto, two Japanese-language institutes (Urawa and Kansai), and 22 overseas offices in 20 countries (as of August 2009).



The purpose of the Japan Foundation is "to contribute to a better international environment, and to the maintenance and development of harmonious foreign relationships with Japan, through deepening other nations'understanding of Japan, promoting better mutual understanding among nations, encouraging friendship and goodwill among the peoples of the world, and contributing to the world in culture and other fields through the efficient and comprehensive implementation of international cultural exchange activities." (Independent Administrative Institution Japan Foundation Law, Article 3)



The Japan Foundation carries out its programs and activities in the following three major categories: 1) Art and Cultural Exchange, 2) Japanese Language Education Overseas, and 3) Japanese Studies Overseas and Intellectual Exchange. In addition, the Japan Foundation Information Center (JFIC) was established in May 2004 to encourage and provide information on international exchange.

japan-foundation.

Senin, 01 Februari 2010

Penasihat hukum mantan Ketua KPK Antasari Azhar menganggap Rhani Juliani adalah perempuan yang tidak kenal malu, tidak senonoh, dan melanggar hukum agama. Namun faktanya, Antasari telah berduaan di kamar 803 Hotel Grand Mahakam bersama Rhani.

"Kalau begitu lebih hina siapa? Rhani atau terdakwa?" tanya salah satu jaksa penuntut umum (JPU) M Pandiangan saat membacakan replik (tanggapan jaksa atas pledoi terdakwa) dalam sidang kasus pembunuhan Nasrudin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Selasa (2/2/2012).

Menurut Pandiangan, pengacara terdakwa terus membuat citra negatif tentang Rhani, yang merupakan istri siri almarhum itu. Tujuannya, menurut Pandiangan, tentu saja agar kualitas Rhani sebagai saksi diragukan oleh hakim.

Dijelaskan Pandiangan, pengacara mengungkit-ungkit standar moral seorang saksi sesuai pasal 185 KUHP. Tapi bila menganggap Rhani tidak bermoral, harusnya mereka lebih dulu melihat moral orang yang dibela itu.

"Kalau mengatakan Rhani yang begitu rendah, maka penasehat hukum harus lebih dulu mempertanyakan standar moral terdakwa yang bertemu dengan Rhani berdua saja," tandasnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG
SMA KESATRIAN 2 SEMARANG

Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : mendengarkan () : Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri.
berbicara ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang identitas diri.
membaca ( ) : Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri.
menulis ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang identitas diri.
Kompetensi Dasar :  Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu wacana dengan mencocokkan dan membedakannya secara tepat.
Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat.
Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana dengan huruf (Hiragana, Katakana) secara tepat.
 Menulis kata, frasa dan kalimat dengan huruf (Hiragana, Katakana) yang tepat.
Mengungkapkan berbagai informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa dalam kalimat dengan huruf dan struktur yang tepat
Indikator :  Mengidentifikasikan salam sesuai dengan kondisi dan keadaan waktu
 Mengucapkan salam dan ungkapan sesuai dengan kondisi dan keadaan waktu
 Membaca kosakata, frasa dan kalimat sederhana.
Membaca salam dan ungkapan sesuai dengan kondisi dan keadaan waktu.
 Menulis kata/kalimat sesuai dengan lafal.
Tujuan Pembelajaran : - Agar siswa dapat mengucapkan salam saat bertemu dan berpisah dalam bahasa Jepang
- Agar siswa dapat mengucapkan terima kasih dan maaf dalam bahasa Jepang.
- Agar siswa dapat memahami dan mampu berinteraksi dengan orang lain menggunakan ungkapan-ungkapan umum.
Materi Ajar : Ucapan salam dan unkapan di dalam kelas
Alokasi Waktu : 3 X Tatap muka
Metode Pembelajaran : Penjelasan dan praktek
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Menunjukkan target pembelajaran yaitu dengan mengucapkan selamat pagi atau siang dalam bahasa Indonesia
Pengenalan kosakata (1)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- Ohayō gozaimasu, Konnichi wa, Konban wa, Ogenki desuka, Hai, genki desu
- minasan, sensei
- ~san, ~sensei
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (1)
+
Latihan  Mencontohkan percakapan saat bertemu, misalnya:
A: Ohayō gozaimasu.
B: Ohayō gozaimasu.
 Mengucapkan salam dengan menyebut seseorang.
Ani : Rina-sensei, konnichi wa.
Bu Rina : Konnichi wa.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (1)  Guru menjelaskan kebiasaan siswa di Jepang saat guru datang, yaitu siswa berdiri, memberi hormat dengan membungkukkan badan sambil mengucapkan salam.
 Mengenalkan contoh percakapan yang akan digunakan dalam kegiatan.
Ketua kelas : Kiritsu.
Sensei ni….rei!
Para siswa : Ohayō gozaimasu.
Guru : Ohayō gozaimasu.
Ogenki desuka?
Para siswa : Hai, genki desu.
Ketua kelas : Chakuseki.
Pengenalan kosakata (2)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- Sayōnara, Mata aimashō, Mata raishū, Oyasumi nasai
- Arigatō gozaimashita,
- Iie, dō itashimashite
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (2)
+
Latihan  Mencontohkan percakapan saat pelajaran telah selesai, misalnya:
Para siswa : Sensei, arigatō gozaimashita.
Guru : Iie, dō itashimashite.
Mata raishū.
Para siswa : Mata raishū.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (2) Guru menunjukkan kartu bergambar dan siswa mengucapkan salam sesuai dengan yang ada di gambar. (kelas-kelompok-individu)
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Menunjukkan target pembelajaran yaitu dengan mengucapkan selamat pagi atau siang dalam bahasa Indonesia

Pertemuan ke-2
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Latihan pengulangan Mengulangi pelajaran sebelumnya mengenai ucapan salam saat bertemu dan berpisah.
Pengantar Menunjukkan target pembelajaran yaitu dengan mengucapkan maaf atau terima kasih dalam bahasa Indonesia.
Pengenalan kosakata (3)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- Gomen nasai, Sumimasen, Shitsurei shimasu
- Iie, daijōbu desu
- Hai, dōzo
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (3)
+
Latihan  Mencontohkan percakapan saat meminta ijin, misalnya:
A: Sensei, toire e ittemo ii desuka?
B: Hai, dōzo.
 Mencontohkan percakapan saat terlambat, misalnya:
A: Sensei, gomen nasai. Okuremashita.
B: Iie, daijōbu desu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (3) Guru menanyai siswa dengan ungkapan terima kasih atau maaf satu persatu dan siswa menjawabnya sesuai dengan ungkapan yang ditanyakan guru.
Pengenalan kosakata (4)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- Kaite kudasai - Wakarimashitaka?
- Yonde kudasai - Hai, wakarimashita
- Kiite kudasai - Iie, wakarimasen
- Shizuka ni shite kudasai - Shitsumon ga arimasuka?
- Ganbatte kudasai - Hai, arimasu
- Hai, ganbarimasu - Iie, arimasen
- Jugyō wa owarimashita.
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan pola kalimat (4)
+
Latihan  Mencontohkan percakapan saat pelajaran telah selesai.
Guru : Minasan ,jugyō wa owarimashita.
Siswa: Arigatō gozaimashita.
Guru : Iie, dō itashimashite.
Mata raishū.
Siswa: Mata raishū.
Guru : Ganbatte kudasai.
Siswa: Hai, ganbarimasu.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (4) Guru dan siswa melakukan permainan. Permainannya adalah siswa membuat gerakan sesuai dengan yang guru katakan.
Misalnya:
Kaite kudasai → siswa mengambil bolpen
Yonde kudasai → siswa mengambil buku
Kiite kudasai → siswa menempelkan tangannya ke telinga
Ganbatte kudasai → siswa mengepalkan tangan
Shizuka ni shite kudasai → siswa mengacungkan jari di hidung
Agar permainan lebih menarik guru dapat membuat jebakan dengan mengucapkan suatu kalimat tapi gerakannya tidak sesuai.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari

Pertemuan ke-3
Ujian tertulis (essay)


Penilaian Hasil Belajar :
1. Ujian Tertulis (essay)
A. Membuat suatu percakapan
NO INDIKATOR SOAL SOAL JAWABAN
1 Percakapan saat bertemu Rina dan Rini bertemu di pagi hari. Bagaimana ucapan salam mereka dalam bahasa Jepang? Rina: Rina-san, Ohayō gozaimasu.
Rini: Ohayō gozaimasu.
2 Percakapan saat bertemu Tono dan Tini bertemu. Mereka telah lama tidak bertemu. Tono menanyakan kabar Tini. Bagaimanakah percakapan mereka dalam bahasa Jepang? Tono: Tini-san, ogenki desuka?
Tini: Hai, genki desu.
3 Percakapan saat berpisah Kiki berpisah dengan suaminya Koko yang akan pergi ke luar negeri. Bagaimana ucapan perpisahan mereka dalam bahasa Jepang? Kiki: Sayōnara.
Koko: Sayōnara.
4 Percakapan saat berpisah Pelajaran bahasa Jepang telah selesai. Bu guru mengucapkan salam perpisahan dengan muridnya. Pelajaran akan dimulai lagi minggu depan. Bagaimanakah ucapan perpisahan yang mereka ucapkan? Guru: Minasan, mata raishū.
Para siswa: Mata raishū.
5 Percakapan saat minta ijin Saat pelajaran, Budi ingin ke toilet. Bagaimanakah percakapan Budi dan guru saat meminta ijin ke toilet dalam bahasa Jepang? Budi: Sensei, sumimasen. Toire e ittemo ii desuka?
Guru: Hai, dōzo.
6 Percakapan saat minta maaf Adi terlambat masuk kelas. Dia meminta maaf kepada guru karena terlambat. Bagaimana percakapan antara mereka dalam bahasa Jepang? Adi: Sensei, okuremashita. Gomen nasai.
Guru: Iie, daijōbu desu.
7 Percakapan saat mengucapkan terima kasih Ari memberikan kado kepada Ira. Apa yang diucapkan Ira dan apa balasan dari Ari dalam bahasa Jepang? Ira: Adi-san, arigatō gozaimashita.
Ari: Iie, dō itashimashite.
8 Percakapan dengan ungkapan yang dipakai di dalam kelas Pak guru bertanya kepada anak-anak apakah ada pertanyaan atau tidak. Ternyata anak-anak menjawab tidak. Bagaimanakah percakapan di atas apabila diungkapkan ke dalam bahasa Jepang? Guru: Minasan, shitsumon ga arimasuka?
Para siswa: Iie, arimasen.

B. Menulis suatu ungkapan dalam Hiragana beserta artinya.
NO INDIKATOR SOAL SOAL JAWABAN
1 Menulis kosakata umum Sensei せんせい, guru
2 Menulis kosakata umum Minasan みなさん, semuanya
3 Menulis ungkapan maaf Shitsurei shimasu しつれいします, maaf
4 Menulis ungkapan perpisahan Oyasumi nasai おやすみなさい, selamat tidur
5 Menulis ungkapan yang dipakai di dalam kelas Shizuka ni shite kudasai しずかにしてください, harap tenang
6 Menulis ungkapan yang dipakai di dalam kelas Ganbatte kudasai がんばってください, berusahalah
7 Menulis ungkapan yang dipakai di dalam kelas wakarimashitaka わかりましたか, apakah sudah mengerti?

Teknik dan Norma Penilaian:
Masing-masing soal bernilai 2 point. (total: 30 point)
Dengan kriteria: 2 → sempurna
1 → salah sedikit
0 → tidak diisi
Nilai= jumlah point benar
3


Sumber Belajar : - Buku bahasa Jepang ”SAKURA”
- CD dan DVD Pelajaran bahasa Jepang




Semarang, Agustus 2009
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA
Kesatrian 2 Semarang Guru Bahasa Jepang



Drs. Subarno Barid Sholihin, A.Md.






















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG
SMA KESATRIAN 2 SEMARANG
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : mendengarkan () : Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri.
berbicara ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang identitas diri.
membaca ( ) : Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri.
menulis ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang identitas diri.
Kompetensi Dasar :  Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu wacana dengan mencocokkan dan membedakannya secara tepat.
Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat.
Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana dengan huruf (Hiragana, Katakana) secara tepat.
 Menulis kata, frasa dan kalimat dengan huruf (Hiragana, Katakana) yang tepat.
Mengungkapkan berbagai informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa dalam kalimat dengan huruf dan struktur yang tepat
Indikator :  Mengidentifikasikan perbedaan bunyi secara individual serta mengidentifikasikan kata.
 Melafalkan bunyi dan kata.
 Membaca tulisan dalam huruf Hiragana.
 Menulis huruf Hiragana.
Tujuan Pembelajaran : - Agar siswa dapat menulis huruf Hiragana dengan benar.
- Agar siswa dapat membaca huruf Hiragana dengan benar.
Materi Ajar : Huruf Jepang (Hiragana)
Alokasi Waktu : 3 X Tatap muka
Metode Pembelajaran : Penjelasan dan praktek
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar  Menjelaskan huruf-huruf yang dipakai di Jepang yaitu Kanji, Hiragana, Katakana, Rōmaji.
 Guru bisa menjelaskannya lewat papan tulis.
Pengenalan kosakata (1)
+
Latihan dasar  Guru menuliskan huruf Hiragana dasar (46 huruf) dan cara penulisannya.
 Selama guru menulis di papan tulis, siswa bisa mencatat.
Pengenalan pola kalimat (1)
+
Latihan Guru menyusun huruf untuk membentuk kata. Menuliskannya di papan tulis (atau menggunakan kartu kosakata bergambar) dan siswa membaca.
Latihan penerapan (1) Siswa menulis ucapan-ucapan salam dan ungkapan lainnya dengan huruf Hiragana.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari

Pertemuan ke-2
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Latihan Pengulangan Guru menunjukkan kartu kosakata bergambar dan siswa membacanya untuk latihan pengulangan.
Pengantar Menjelaskan bunyi tambahan yang tidak ada pada Hiragana dasar.
Pengenalan kosakata (2)
+
Latihan dasar  Guru menuliskan huruf Hiragana lanjutan.
 Guru menuliskan aturan penulisan kalimat yang menggunakan huruf Hiragana. Misalnya: aturan bunyi panjang, konsonan dobel, penulisan titik dan koma, dll.
 Selama guru menulis di papan tulis, siswa bisa mencatat.
Pengenalan pola kalimat (2)
+
Latihan Guru menyusun huruf untuk membentuk kata. Menuliskannya di papan tulis (atau menggunakan kartu kosakata bergambar) dan siswa membaca.
Latihan penerapan (2) Siswa menulis ucapan-ucapan salam dan ungkapan lainnya dengan huruf Hiragana.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari

Pertyemuan ke-3
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Menjelaskan aturan permainan
Permainan Siswa dan guru melakukan permainan kosakata. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok diberi huruf Hiragana (46 huruf). Guru menyebutkan kosakata dalam bahasa Indonesia. Kemudian siswa mencari huruf-huruf Hiragana dari arti bahasa Jepang kosakata tersebut. Kelompok yang paling duluan menyusunnya mendapat poin tinggi.
Contoh: Guru mengatakan “kursi”, berarti siswa harus mencari arti dari kursi yaitu “isu”. Huruf yang disusun adalah huruf Hiragana “I” dan “SU”.
Penutup Penghitungan skor dan penentuan pemenang

Sumber Belajar : - Buku bahasa Jepang ”SAKURA”
- CD dan DVD Pelajaran bahasa Jepang





Semarang, Agustus 2009
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA
Kesatrian 2 Semarang Guru Bahasa Jepang



Drs. Subarno Barid Sholihin, A.Md.




















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG
SMA KESATRIAN 2 SEMARANG
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : mendengarkan () : Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri.
berbicara ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang identitas diri.
membaca ( ) : Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri.
menulis ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang identitas diri.
Kompetensi Dasar :  Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu wacana dengan mencocokkan dan membedakannya secara tepat.
Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat.
Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana dengan huruf (Hiragana, Katakana) secara tepat.
 Menulis kata, frasa dan kalimat dengan huruf (Hiragana, Katakana) yang tepat.
Mengungkapkan berbagai informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa dalam kalimat dengan huruf dan struktur yang tepat
Indikator :  Mengidentifikasikan identitas diri sendiri dan orang lain.
 Mendemonstrasikan percakapan diri sendiri dan orang lain.
 Mengidentifikasikan isi teks yang berkaitan dengan pekenalan diri sendiri dan orang lain.
 Menulis kata/kalimat sesuai dengan lafal.

Tujuan Pembelajaran : - Agar siswa dapat memperkenalkan diri sendiri dan orang lain.
- Agar siswa dapat menyatakan bilangan dasar sampai dengan belasan.
- Agar siswa dapat menjalin persahabatan dari suatu perkenalan.
Materi Ajar : Perkenalan diri sendiri dan orang lain
Alokasi Waktu : 2 X Tatap muka
Metode Pembelajaran : Penjelasan dan praktek
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Menunjukkan target pembelajaran yaitu dengan menceritakan sesuatu yang dilakukan pertama kali untuk berkenalan dengan orang Jepang.
Pengenalan kosakata (1)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- Hajimemashite
- Watashi
- Kōkōsei
- ~ ni sunde imasu.
- dōzo yoroshiku onegaishimasu
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (1)
+
Latihan  Mencontohkan perkenalan diri sendiri.
A: Hajimemashite.
Watashi wa A desu.
SMAN 1 no kōkōsei desu.
Temanggung ni sunde imasu.
Dōzo yoroshiku onegaishimasu.
B: Hajimemashite.
B desu. Sensei desu.
Magelang ni sunde imasu.
Dōzo yoroshiku.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (1)  Guru menjelaskan posisi tubuh saat berkenalan.
 Guru menyuruh siswa saling memperkenalkan diri dengan teman sebangkunya.
Pengenalan kosakata (2)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- kochira
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (2)
+
Latihan  Mencontohkan percakapan saat memperkenalkan orang lain.
A: B-san, kochira wa C-san desu.
B: Hajimemashite.
Watashi wa B desu.
Dōzo yoroshiku.
C: Hajimemashite.
Watashi wa C desu.
Dōzo yoroshiku.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (2) Guru menyuruh 2 orang siswa maju ke depan. Salah satu siswa memperkenalkan guru kepada temannya.
Pengenalan kosakata (3)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- anata - doko
- namae - sunde imasu
- nan
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (3)
+
Latihan  Mencontohkan percakapan saat menanyakan nama.
A: Anata no namae wa nan desuka?
B: Watashi no namae wa B desu.
 Mencontohkan percakapan saat menanyakan tempat tinggal
A: Doko ni sunde imasuka?
B: Temanggung ni sunde imasu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (3) Guru menanyai siswa mengenai nama dan tempat tinggalnya.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari

Pertemuan ke-2
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
pengantar Guru menjelaskan macam-macam bilangan yaitu bilangan China dan bilangan Jepang.
Pengenalan kosakata (4)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- Bilangan China 0-12: ichi, ni, san, shi/yon, go, roku, shichi/nana, hachi, ku/kyū, jū
- anata, watashi, denwa bangō, nanban
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan pola kalimat (4)
+
Latihan  Mencontohkan percakapan saat menanyakan nomer telepon.
A: Anata no denwa bangō wa nanban desuka?
B: Watashi no denwa bangō wa 081-125-250-375 desu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (4) Guru menanyai siswa mengenai nomer telpon siswanya.
Pengenalan kosakata (5)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- ~nensei
- nannensei
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (5)
+
Latihan  Menyatakan kelas: bilangan China + nensei
Mencontohkan percakapan saat menanyakan kelas.
A: Anata wa nannensei desuka?
B: Watashi wa jūnensei desu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (5) Siswa memperkenalkan diri dengan jati diri meliputi: nama, sekolah, kelas, tempat tinggal.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari

Pertemuan ke-3

Penilaian Hasil Belajar :
Ujian Praktek
- 2 orang siswa prktek memperkenalkan diri. Mula-mula 2 orang siswa saling memperkenalkan diri. Setelah selesai seorang siswa memperkenalkan temannya kepada guru.
- Data diri yang diucapkan saat perkenalan meliputi: nama, sekolah, kelas, tempat tinggal.
Teknik dan Norma Penilaian:
Penilaian dilihat dari segi: - kelancaran
- sikap/posisi badan
- kelengkapan jati diri

Nilai 90-85 → 4 kriteria bagus
85-80 → 3 kriteria bagus
80-75 → 2 kriteria bagus
75-70 → 1 kriteria bagus









Sumber Belajar : - Buku bahasa Jepang ”SAKURA”
- CD dan DVD Pelajaran bahasa Jepang

Semarang, Agustus 2009
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA
Kesatrian 2 Semarang Guru Bahasa Jepang



Drs. Subarno Barid Sholihin, A.Md.

























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG
SMA KESATRIAN 2 SEMARANG
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : mendengarkan () : Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri.
berbicara ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang identitas diri.
membaca ( ) : Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri.
menulis ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang identitas diri.
Kompetensi Dasar :  Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu wacana dengan mencocokkan dan membedakannya secara tepat.
Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat.
Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana dengan huruf (Hiragana, Katakana) secara tepat.
 Menulis kata, frasa dan kalimat dengan huruf (Hiragana, Katakana) yang tepat.
Mengungkapkan berbagai informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa dalam kalimat dengan huruf dan struktur yang tepat
Indikator :  Mengidentifikasikan identitas diri sendiri dan orang lain.
 Mendemonstrasikan percakapan diri sendiri dan orang lain.
 Mengidentifikasikan isi teks yang berkaitan dengan pekenalan diri sendiri dan orang lain.
 Menulis kata/kalimat sesuai dengan lafal.
Tujuan Pembelajaran : - Agar siswa dapat mengungkapkan identitas dirinya dengan kalimat sederhana.
- Agar siswa dapat mengungkapkan identitas diri orang lain dengan kalimat sederhana.
- Agar siswa dapat membuat kalimat sederhana dan berinteraksi dengan kalimat sederhana
Materi Ajar : Pola kalimat sederhana.
Alokasi Waktu : 2 X Tatap muka
Metode Pembelajaran : Penjelasan dan praktek
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar  Mengulangi kembali pola kalimat untuk menyatakan nama diri.
 Menjelaskan macam-macam kalimat yaitu kalimat berita, kalimat ingkar dan kalimat tanya.
Pengenalan kosakata (6)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- nihon, amerika, chūgoku, indonesia
- ~jin
- watashitachi, anatatachi, kanojo, kare, karera, anohito, dare.
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan pola kalimat (6)
+
Latihan  Pola kalimat berita: A wa B desu.
Contoh: Watashi wa seito desu.
 Pola kalimat ingkar: A wa B dewa arimasen.
Contoh: Budi-san wa nihonjin dewa arimasen.
 Pola kalimat tanya: A wa B desuka?
Contoh: Anata wa sensei desuka?
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latiha penerapan (6) Guru menanyai siswa dengan kalimat tanya sederhana. Siswa menjawabnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari

Pertemuan ke-2
Ujian tertulis

Penilaian Hasil Belajar : Ujian Tertulis (essay)
Terjemahan bahasa Indonesia-Jepang
NO INDIKATOR SOAL SOAL JAWABAN
1 Kalimat sederhana bentuk positif yang menyatakan profesi. Saya siswa SMA. Watashi wa kōkōsei desu.
2 Kalimat sederhana bentuk positif yang menyatakan kewarganegaraan. Mereka orang Jepang. Karera wa nihonjin desu.
3 Kalimat sederhana bentuk positif yang menyatakan kelas. Dia (pr) siswa kelas X Kanojo wa jūnensei desu.
4 Kalimat sederhana bentuk negatif yang menyatakan profesi. Kami bukan guru. Watashitachi wa sensei dewa arimasen.
5 Kalimat sederhana bentuk negatif yang menyatakan kewarganegaraan Orang itu bukan orang China. Anohito wa chūgokujin dewa arimasen.
6 Kalimat sederhana bentuk negatif yang menyatakan nama Saya bukan Tanaka. Watashi wa Tanaka-san dewa arimasen.
7 Kalimat sederhana bentuk tanya yang menyatakan profesi. Apakah kalian siswa? Anatatachi wa seito desuka?
8 Kalimat sederhana bentuk tanya yang menyatakan nama. Orang itu siapa? Anohito wa dare desuka?
9 Kalimat sederhana bentuk tanya yang menyatakan kelas. Kamu kelas berapa? Anata wa nannensei desuka?
10 Kalimat sederhana bentuk positif yang menyatakan profesi dengan tempat kerjanya. Dia (pr) pegawai PLN Kanojo wa PLN no kaishain desu.

Jawaban ditulis dalam huruf Hiragana.

Teknik dan Norma Penilaian:
Teknik dan Norma Penilaian:
Masing-masing soal bernilai 3 point. (total: 30 point)
Dengan kriteria: 3 → sempurna
2 → salah sedikit
1 → salah
0 → tidak diisi
Nilai= jumlah point benar
3

Sumber Belajar : - Buku bahasa Jepang ”SAKURA”
- CD dan DVD Pelajaran bahasa Jepang


Semarang, Agustus 2009
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA
Kesatrian 2 Semarang Guru Bahasa Jepang



Drs. Subarno Barid Sholihin, A.Md.











RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG
SMA KESATRIAN 2 SEMARANG

Kelas : X
Semester : 2
Standar Kompetensi : mendengarkan () : Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
berbicara ( ) : Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
membaca ( ) : Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
menulis ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang kehidupan sekolah.
Kompetensi Dasar :  Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu wacana dengan mencocokkan dan membedakannya secara tepat.
Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat.
Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) secara tepat.
 Menulis kata, frasa dan kalimat dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) yang tepat.
Mengungkapkan berbagai informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa dalam kalimat dengan huruf dan struktur yang tepat.
Indikator :  Mengidentifikasikan nama dan letak benda yang ada di sekolah dan kepemilikan benda.
 Menceritakan nama dan letak benda yang ada di sekolah serta kepemilikan benda.
 Membaca kosakata, frasa dan kalimat sederhana.
 Menulis kata atau kalimat sesuai dengan lafal.
Tujuan Pembelajaran : - Agar siswa dapat menyebutkan benda-benda yang ada di dalam kelas.
- Agar siswa dapat menunjukkan nama benda-benda yang ada di dalam kelas dengan Kata Tunjuk.
- Agar siswa dapat mengungkapkan sesuatu dalam bahasa lain.
Materi Ajar : Kata Ganti Benda
Alokasi Waktu : 3 X Tatap muka
Metode Pembelajaran : Penjelasan dan praktek
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Guru menanyai siswa benda-benda yang ada di dalam kelas
Pengenalan kosakata (1)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- mochimono: tokei, enpitsu, bōrupen, monosashi, fudebako, keshigomu, hon, kaban, jisho, kyōkasho.
- kore, sore, are.
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan pola kalimat (1)
+
Latihan  (Kata Ganti Benda) wa (benda) desu.
Contoh: Kore wa hon desu.
 (Kata Ganti Benda) wa (pemilik) no (benda) desu.
Contoh: Sore wa watashi no kaban desu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (1) Guru menunjukkan kartu gambar dan siswa menyebutnya dalam bahasa Jepang.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari

Pertemuan ke-2
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Guru menjelaskan aturan permainan.
Permainan Guru dan siswa bermain permainan “Devil’s Card”.
- Permainan kartu ini mirip dengan permainan kartu “setanan” yang sering dimainkan banyak orang.
- Pada awalnya, siswa membuat 20 kartu yang bertuliskan barang-barang di dalam kelas. 10 kartu ditulis dalam huruf Jepang (Kana), lalu 10 kartu sisanya ditulis artinya dalam bahasa Indonesia.
- Permainan dilakukan oleh 2 orang siswa (sebangku). Kartu dikocok lalu dibagi. Siswa ke-1 mendapat 9 kartu, dan siswa ke-2 mendapat 10 kartu. 1 kartu disembunyikan. Siswa ke-1 maupun ke-2 tidak boleh tahu isi kartu tersebut.
- Setelah dibagi, terlebih dahulu buang kartu yang sepasang (bahasa Jepang & bahasa Indonesia) apabila ada dalam susunan kartu. Setelah tidak ada lagi kartu yang sepasang, siswa dapat mengambil kartu dari temannya untuk menemukan kartu pasangannya (yang pertama mengambil kartu adalah siswa yang jumlah kartunya paling sedikit). Buang lagi apabila menemukan kartu yang sepasang. Saat teman akan mengambil kartu, posisikan kartu dalam posisi terbalik, sehingga teman tidak akan tahu kartu apa yang dia ambil.
- Kartu akan terus berkurang. Apabila terjadi keadaan di mana pemain menyisakan 1 kartu dan lawan masih mempunyai 2 kartu, maka pemain yang membawa 1 kartu tersebut wajib mengambil 1 kartu dari pihak lawan walaupun dia baru saja mengambil kartu dari pihak lawan. Siswa yang dapat menghabiskan kartu di tangannya adalah pemenang. Sedangkan siswa yang menyisakan satu kartu di tangan (membawa kartu setan) dianggap kalah.
Penutup Menenangkan kondisi kelas untuk melanjutkan materi pelajaran.
Latihan pengulangan Guru menunjukkan kartu kosakata bergambar untuk mengingatkan kembali kosakata yang telah dipelajari sebelumnya.
Pengenalan kosakata (2)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- eigo, nihongo, indoneshiago.
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (2)
+
Latihan  “(ungkapan)” wa (bahasa) de “(arti)” desu.
Contoh: A: “Aishiteru” wa eigo de nan desuka?
B: “Aishiteru” wa eigo de “I love you” desu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (2) Guru menanyai siswa dengan ungkapan atau kata dari suatu bahasa ke bahasa lain.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari
Pertemuan ke-3
Ujian Praktek

Penilaian Hasil Belajar : Ujian praktek
2 siswa maju ke depan. 1 siswa menanyakan nama benda-benda yang ada di dalam kelas kepada temannya. Lawan bicara menjawab pertanyaan itu.
Contoh: A: Kore wa nan desuka?
B: Sore wa hon desu.
Setiap siswa menanyai temannya dengan 5 pertanyaan. Lakukan bergantian.
Teknik dan Norma Penilaian:
Penilaian dilihat dari segi: - kelancaran
- sikap/posisi badan
- variasi kosakata
Nilai 90-85 → 4 kriteria bagus
85-80 → 3 kriteria bagus
80-75 → 2 kriteria bagus
75-70 → 1 kriteria bagus








Sumber Belajar : - Buku bahasa Jepang ”SAKURA”
- CD dan DVD Pelajaran bahasa Jepang

Semarang, Agustus 2009
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA
Kesatrian 2 Semarang Guru Bahasa Jepang



Drs. Subarno Barid Sholihin, A.Md.

























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG
SMA KESATRIAN 2 SEMARANG
Kelas : X
Semester : 2
Standar Kompetensi : mendengarkan () : Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
berbicara ( ) : Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
membaca ( ) : Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
menulis ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang kehidupan sekolah.
Kompetensi Dasar :  Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu wacana dengan mencocokkan dan membedakannya secara tepat.
Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat.
Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) secara tepat.
 Menulis kata, frasa dan kalimat dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) yang tepat.
Mengungkapkan berbagai informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa dalam kalimat dengan huruf dan struktur yang tepat.
Indikator :  Mengidentifikasikan perbedaan bunyi secara individual serta mengidentifikasikan kata.
 Melafalkan bunyi dan kata.
 Membaca tulisan dalam huruf Katakana.
 Menulis huruf Katakana.
Tujuan Pembelajaran : - Agar siswa dapat menulis huruf Katakana.
- Agar siswa dapat membaca huruf Katakana.
Materi Ajar : Huruf Jepang (Katakana)
Alokasi Waktu : 3 X Tatap muka
Metode Pembelajaran : Penjelasan dan praktek
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Menjelaskan aturan pemakaian Katakana.
Pengenalan kosakata (1)
+
Latihan dasar  Guru menuliskan huruf Katakana dasar (46 huruf) dan cara penulisannya.
 Selama guru menulis di papan tulis, siswa bisa mencatat.
Pengenalan pola kalimat (1)
+
Latihan Guru menyusun huruf untuk membentuk kata. Menuliskannya di papan tulis (atau menggunakan kartu kosakata bergambar) dan siswa membaca.
Latihan penerapan (1) Siswa menulis kosakata dari bahasa asing dengan Katakana.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari

Pertemuan ke-2
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Latihan Pengulangan Guru menunjukkan kartu kosakata bergambar untuk latihan pengulangan membaca Katakana.
Pengantar Menjelaskan bunyi tambahan yang tidak ada pada Katakana dasar.
Pengenalan kosakata (2)
+
Latihan dasar  Guru menuliskan huruf Katakana lanjutan.
 Guru menuliskan aturan penulisan kalimat yang menggunakan huruf Katakana. Misalnya: aturan bunyi panjang, konsonan dobel, dll.
 Selama guru menulis di papan tulis, siswa bisa mencatat.
Pengenalan pola kalimat (2)
+
Latihan Guru menyusun huruf untuk membentuk kata. Menuliskannya di papan tulis (atau menggunakan kartu kosakata bergambar) dan siswa membaca.
Latihan penerapan (2) Siswa menulis nama-nama teman sekelas dengan menggunakan Katakana.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari

Pertemuan ke-3
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Menjelaskan aturan permainan
Permainan Siswa dan guru melakukan permainan “fell your back”. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok berisi 6 atau 5 orang. Satu kelompok berjejer di depan. Guru memberi huruf kepada orang yang paling belakang. Orang tersebut menuliskan di punggung temannya. Begitu seterusnya sampai huruf tersampaikan pada orang yang paling depan. Orang yang paling depan mengucapkannya atau menuliskannya di papan tulis.
Penutup Penghitungan skor dan penentuan pemenang



Sumber Belajar : - Buku bahasa Jepang ”SAKURA”
- CD dan DVD Pelajaran bahasa Jepang

Semarang, Agustus 2009
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA
Kesatrian 2 Semarang Guru Bahasa Jepang



Drs. Subarno Barid Sholihin, A.Md.
























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG
SMA KESATRIAN 2 SEMARANG
Kelas : X
Semester : 2
Standar Kompetensi : mendengarkan () : Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
berbicara ( ) : Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
membaca ( ) : Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
menulis ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang kehidupan sekolah.
Kompetensi Dasar :  Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu wacana dengan mencocokkan dan membedakannya secara tepat.
Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat.
Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) secara tepat.
 Menulis kata, frasa dan kalimat dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) yang tepat.
Mengungkapkan berbagai informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa dalam kalimat dengan huruf dan struktur yang tepat.
Indikator :  Mengidentifikasikan nama dan letak benda yang ada di sekolah dan kepemilikan benda.
 Menceritakan nama dan letak benda yang ada di sekolah serta kepemilikan benda.
 Mengidentifikasikan isi teks yang berkaitan dengan nama dan letak benda yang ada di sekolah serta kepemilikan benda
Membaca Kanji sedehana
 Menyusun kalimat atau wacana sederhana tentang nama dan letak benda yang ada di sekolah serta kepemilikan benda.
Menulis Kanji sederhana
Tujuan Pembelajaran : - Agar siswa dapat menunjukkan tempat-tempat di sekolah denganKata Ganti Tempat.
- Agar siswa dapat menunjukkan letak benda-benda yang ada di dalam kelas
Materi Ajar : Keberadaan
Alokasi Waktu : 3 X Tatap muka
Metode Pembelajaran : Penjelasan dan praktek
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Menunjukkan target pembelajaran yaitu dengan menanyai siswa tempat-tempat di sekolah.
Pengenalan kosakata (1)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- gakkō: kōtei, kyōshitsu, shokuinshitsu, toire, kantin, toshoshitsu, jimushitsu, LL kyōshitsu, kōchōshitsu, hokenshitsu.
- koko, soko, asoko, doko.
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan pola kalimat (1)
+
Latihan  (tempat) wa (Kata Ganti Tempat) desu.
Contoh: Shokuinshitsu wa soko desu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (3) Guru memberi latihan terjemahan.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari

Pertemuan ke-2
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Menyebutkan barang-barang yang menunjang proses pembelajaran di dalam kelas.
Pengenalan kosakata (1)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- shashin, karendā, isu, tsukue, howaitobōdo, kokuban, kokuban keshi, gomibako, kabin.
- arimasu, imasu, arimasen, imasen.
- nani
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan pola kalimat (1)
+
Latihan  (tempat) ni (benda) ga arimasu/imasu.
Contoh: Shokuinshitsu ni sensei ga imasu.
 (benda) wa (tempat) ni arimasu/imasu.
Contoh: Kabin wa tsukue ni arimasu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan kosakata (2)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- ue, shita, naka, tonari, mae.
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (2)
+
Latihan  (benda) wa (tempat) no (posisi) ni arimasu/imasu.
Contoh: Kokuban wa kyōshitsu no naka ni arimasu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan Guru menanyai siswa mengenai keberadaan benda sesuai dengan kondisi kelas.
Pengenalan kosakata (1)
+
Latihan dasar  Mengenalkan partikel:
- ya, nado
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (1)
+
Latihan  (tempat) no (posisi) ni (B1) ya (B2) [nado] ga arimasu/imasu.
Contoh: Kyōshitsu no naka ni karendā ya tokei [nado] ga arimasu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya (kelas-kelompok-individu)
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan Guru menanyai siswa mengenai keberadaan benda sesuai dengan kondisi kelas.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari



Sumber Belajar : - Buku bahasa Jepang ”SAKURA”
- CD dan DVD Pelajaran bahasa Jepang


Semarang, Agustus 2009
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA
Kesatrian 2 Semarang Guru Bahasa Jepang



Drs. Subarno Barid Sholihin, A.Md.




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG
SMA KESATRIAN 2 SEMARANG
Kelas : X
Semester : 2
Standar Kompetensi : mendengarkan () : Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
berbicara ( ) : Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
membaca ( ) : Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sekolah.
menulis ( ) : Mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang kehidupan sekolah.
Kompetensi Dasar :  Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu wacana dengan mencocokkan dan membedakannya secara tepat.
Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun.
Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat.
Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) secara tepat.
 Menulis kata, frasa dan kalimat dengan huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) yang tepat.
Mengungkapkan berbagai informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa dalam kalimat dengan huruf dan struktur yang tepat.
Indikator :  Mengidentifikasikan waktu (jam, hari, tanggal, bulan dan tahun) dan kegiatan yang dilakukan sekolah.
 Menyebutkan waktu (jam, hari, tanggal, bulan dan tahun) dan kegiatan sekolah.
 Mengidentifikasikan isi teks yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.
Membaca Kanji sedehana.
 Menyusun kalimat atau wacana sederhana tentang kegiatan sekolah.
Menulis Kanji sederhana
Tujuan Pembelajaran : - Agar siswa dapat mengungkapkan keterangan waktu dalam hari, tanggal, bulan, dan jam.
- Agar siswa dapat mengungkapkan waktu suatu kegiatan sekolah atau pelajaran dalam bahasa Jepang.
- Agar siswa dapat mengungkapkan kegiatan di sekolah dalam suatu kalimat.
Materi Ajar : Kalender dan kegiatan sekolah.
Alokasi Waktu : 4 X Tatap muka
Metode Pembelajaran : Penjelasan dan praktek
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke-1
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Guru meyuruh siswa menyebutkan kegiatan-kegiatan di luar jam pelajaran.
Pengenalan kosakata (1)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- supīchi kontesuto, tesuto, bunkasai, yasumi
- Hari: getsuyōbi, kayōbi, suiyōbi, mokuyōbi, kinyōbi, doyōbi, nichiyōbi, nanyōbi.
- kyō, ashita, asatte, kinō, ototoi.
- deshita
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan pola kalimat (1)
+
Latihan  (kegiatan) wa (hari) desu/deshita.
Contoh: Supīchi kontesuto wa kayōbi desu.
 (Kwaktu) wa (hari) desu/deshita.
Contoh: Kyō wa suiyōbi desu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (1) Guru menanyai siswa dengan keterangan waktu hari.
Pengenalan kosakata (2)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- Tanggal (1-10): tsuitachi, futsuka, mikka, yokka, itsuka, muika, nanoka, yōka, kokonoka, tōka
- Tanggal (11-31) + nichi [kecuali: jūyokka (14), nijūyokka (24), hatsuka (20)].
- Nannichi
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan pola kalimat (2)
+
Latihan  (kegiatan) wa (tanggal) desu/deshita.
Contoh: Tesuto wa tooka desu.
 (Kwaktu) wa (tanggal) desu/deshita.
Contoh: Kinō wa sanjūnichi deshita.
 Berlatih dengan kosakata lainnya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (2) Guru menanyai siswa dengan keterangan waktu tanggal.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari



Pertemuan ke-2
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Latihan Pengulangan Guru mengulangi pelajaran kemarin dengan menanyakan hari dan tanggal.
Pengantar Menjelaskan keterangan waktu selain hari dan tanggal yaitu bulan.
Pengenalan kosakata (1)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- ichigatsu, nigatsu, sangatsu, shigatsu, gogatsu, rokugatsu, shichigatsu, hachigatsu, kugatsu, jūgatsu, jūichigatsu, jūnigatsu, nangatsu.
- tanjōbi, itsu.
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan pola kalimat (1)
+
Latihan  (kegiatan) wa (bulan) desu/deshita.
Contoh: Bunkasai wa sangatsu desu.
 (Kwaktu) wa (bulan) + (tanggal) desu/deshita.
Contoh: Kyō wa jūgatsu jūrokunichi desu.
 Watashi no tanjōbi wa (bulan) + (tanggal) desu/deshita.
Contoh: A: Anata no tanjōbi wa itsu desuka?
B: Watashi no tanjōbi wa nigatsu jūyokka desu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (1) Guru menanyai hari ulang tahun siswanya.
Pengenalan kosakata (2)
+
Latihan dasar  Mengenalkan partikel:
- kara, made
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (2)
+
Latihan  (kegiatan) wa (Kwaktu) kara (Kwaktu) made desu/deshita.
Contoh: Yasumi wa getsuyōbi kara kinyōbi made desu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (2) Guru menanyai siswa dengan jangkauan waktu
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari


Pertemuan ke-3
Alur pembelajaran Isi pembelajaran
Pengantar Guru menyuruh siswa menyebutkan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Pengenalan kosakata (1)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- jugyō: sūgaku, rekishi, shūkyō, taiiku.
- Jam: ~ji, ~fun, han , nanji, gozen, gogo, ima
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan pola kalimat (1)
+
Latihan  gozen/gogo ___ji ___fun desu.
Contoh: A: Ima wa nanji desuka?
B: Ima wa gozen shichiji juppun desu.
 gozen/gogo ___ji ___fun mae desu.
Contoh: A: Ima wa nanji desuka?
B: Ima wa gogo yoji gofun mae desu.
 (pelajaran) wa (Kwaktu) kara (Kwaktu) made desu.
Contoh: Rekishi wa shichiji kara hachiji han made desu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan Penerapan (1) Guru menanyai siswa dengan keterangan waktu jam.
Pengenalan kosakata (2)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- omoshiroi, tsumaranai, kantan, muzukashii.
- dō
- demo
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
Pengenalan pola kalimat (2)
+
Latihan  (pelajaran) wa (sifat) desu.
Contoh: Sūgaku wa muzukashii desu.
 (pelajaran) wa (sifat 1) desu. Demo (sifat 2) desu.
Contoh: Eigo wa kantan desu. Demo tsumaranai desu.
 Berlatih dengan kosakata lainnya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan Penerapan (2) Guru menanyai siswa mengenai sifat suatu pelajaran.
Pengenalan kosakata (3)
+
Latihan dasar  Mengenalkan kosakata:
- benkyō shimasu, mimasu, kikimasu, yomimasu, (supōtsu wo) shimasu
- tēpu, supōtsu
 Guru mengucapkan dan siswa mengulanginya.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Pengenalan pola kalimat (3)
+
Latihan  (Subyek) wa (Obyek) wo (Predikat)
Contoh: Watashi wa tēpu wo kikimasu.
 (Subyek) wa (Tempat) de (Obyek) wo (Predikat)
Contoh: Seito wa kōtei de supōtsu wo shimasu.
 Guru mengulangi kosakata yang telah dipelajari dengan cara menuliskannya di papan tulis dan memberi kesempatan siswa untuk mencatat.
Latihan penerapan (2) Siswa berlatih membuat kalimat mengenai kegiatan sekolah.
Kesimpulan  Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari.
 Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari

Pertemuan ke-4
Ujian tertulis (essay)

Penilaian Hasil Belajar : Ujian Tertulis (essay)

NO INDIKATOR SOAL SOAL JAWABAN
1 Mengidentifikasi waktu berupa hari dan tanggal Kyō wa jūgatsu tsuitachi, mokuyōbi desu. Ashita wa nannichi desuka? Ashita wa futsuka desu.
2 Mengidentifikasi waktu berupa hari dan tanggal Kyō wa jūgatsu tsuitachi, mokuyōbi desu. Kinō wa nanyōbi deshitaka? Kinō wa suiyōbi deshita.
3 Mengidentifikasi waktu berupa hari dan tanggal Kyō wa jūgatsu tsuitachi, mokuyōbi desu. Asatte wa nanyōbi desuka? Asatte wa doyōbi desu.
4 Mengidentifikasi waktu berupa hari dan tanggal Kyō wa jūgatsu tsuitachi, mokuyōbi desu. Ototoi wa nannichi desuka? Ototoi wa nijūkunichi deshita.
5 Mengidentifikasi waktu berupa hari dan tanggal Kyō wa jūgatsu tsuitachi, mokuyōbi desu. Ashita wa nanyōbi desuka? Ashita wa kinyōbi desu.
6 Mengubah penulisan bulan & tanggal dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia Nigatsu jūyokka 14 Februari
7 Mengubah penulisan bulan & tanggal dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia Rokugatsu jūgonichi 15 Juni
8 Mengubah penulisan bulan & tanggal dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia Shigatsu kokonoka 9 April
9 Mengubah penulisan bulan & tanggal dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia Jūnigatsu tsuitachi 1 Desember
10 Mengubah penulisan bulan & tanggal dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia Sangatsu nijūshichinichi 27 Maret
11 Menyebutkan keterangan waktu dalam jam Pagi 6.20 Gozen rokuji nijuppun
12 Menyebutkan keterangan waktu dalam jam Siang 11.30 Gozen jūichiji han
13 Menyebutkan keterangan waktu dalam jam Siang 1.15 Gogo ichiji jūgofun
14 Menyebutkan keterangan waktu dalam jam Malam 1.50 Gozen niji juppun mae
15 Menyebutkan keterangan waktu dalam jam Malam 12.00 Gozen jūniji
16 Membuat kalimat mengenai kegiatan sekolah Siswa melihat video Seito wa bideo wo mimasu
17 Membuat kalimat mengenai kegiatan sekolah Kami belajar bahasa Jepang Watashitachi wa nihongo wo benkyōshimasu.
18 Membuat kalimat mengenai kegiatan sekolah Bu guru Rina membaca buku di perpustakaan Rina-sensei wa toshoshitsu de hon wo yomimasu.
19 Membuat kalimat mengenai kegiatan sekolah Saya mendengarkan tape di lab bahasa Watashi wa LL kyōshitsu de tēpu wo kikimasu.
20 Membuat kalimat mengenai kegiatan sekolah Siswa berolahraga di halaman Seito wa kōtei de supōtsu wo shimasu.

Teknik dan Norma Penilaian:
Masing-masing soal bernilai 2 point. (total: 40 point)
Dengan kriteria: 2 → sempurna
1 → salah sedikit
0 → tidak diisi
Nilai= jumlah point benar
4

Sumber Belajar : - Buku bahasa Jepang ”SAKURA”
- CD dan DVD Pelajaran bahasa Jepang

Semarang, Agustus 2009
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA
Kesatrian 2 Semarang Guru Bahasa Jepang



Drs. Subarno Barid Sholihin, A.Md.
浦島 他路 うらしま たろ
Long, long ago there lived a kind and romantic fisherman called "Urashima Taro". Lama, lama yang lalu ada hidup dan romantis semacam nelayan disebut "Urashima Taro". One day ,when he took a walk along the beach, he saved a turtle which had been being tormented by the village children. Suatu hari, ketika ia berjalan-jalan di sepanjang pantai, ia menyelamatkan kura-kura yang telah disiksa oleh anak-anak desa.
When several days had passed, he was fishing as usual. Ketika beberapa hari berlalu, ia sedang memancing seperti biasanya. Then the turtle he had helped came to him from the sea. Kemudian penyu ia telah membantu datang kepadanya dari laut.
"Mr. Fisherman. I am the turtle saved by you the other day. My princess told me to bring you to the Dragon Palace(Ryugujo) to thank you." "Mr Nelayan. I am the penyu diselamatkan oleh Anda hari lain. Saya putri menyuruh saya untuk membawa Anda ke Istana Naga (Ryugujo) untuk berterima kasih." said the turtle. kata penyu.
It took him on the back to the Dragon Palace under the sea. Perlu waktu dia di kembali ke Istana Naga di bawah laut.
It was a very wonderful palace where there were much beautiful coral all over the sea and many fish swimming. Itu adalah istana yang sangat indah di mana terdapat banyak karang yang indah di seluruh laut dan banyak ikan berenang. What is better, he met a beautiful princess(Otohime). Yang lebih baik, ia bertemu dengan seorang putri cantik (Otohime). He had never seen such a beautiful lady before. Dia belum pernah melihat wanita cantik seperti sebelumnya.
"Mr.Urashima, please enjoy yourself here as long as you wish." said the princess. "Mr.Urashima, silakan menikmati sendiri di sini selama yang Anda inginkan." Kata sang putri.
He forgot the passing of time. Ia lupa berlalunya waktu. The life there seemed to him a dream. After several years he remembered his old village and his old mother. It was time he had to come home. Kehidupan di sana tampak padanya mimpi. Setelah beberapa tahun lamanya ia teringat desa dan ibunya yang tua. Sudah saatnya ia harus pulang ke rumah. Parting with him, the princess gave him a little box as a souvenir. Berpisah dengan dia, sang putri memberinya sebuah kotak kecil sebagai suvenir.
"Mr. Urashima, this is a magic box called "Tamate-bako". When you are in trouble, you can open it." "Mr Urashima, ini adalah kotak ajaib yang disebut" Tamate-bako ". Bila Anda berada dalam kesulitan, Anda dapat membukanya."
When he came home on the turtle back again, he could not find his house and his old mother and he found his village had changed completely. Ketika dia pulang pada kura-kura kembali lagi, ia tidak dapat menemukan rumahnya dan ibunya yang tua dan ia menemukan desanya telah berubah sepenuhnya.
He was at a loss what to do. Dia bingung apa yang harus dilakukan. At last he opened the little box out of curiosity. Akhirnya dia membuka kotak kecil ingin tahu. When he opened it, a white smoke came out of it and he suddenly became an old man with long white beard. Ketika dia membukanya, asap putih keluar dari itu dan dia tiba-tiba menjadi seorang lelaki tua dengan janggut putih panjang.
While he was having a happy time under the sea, hundreds of years had passed on the earth. Sementara dia sedang senang waktu di bawah laut, ratusan tahun telah berlalu di bumi.
He was not sure where he was now and whether it was a dream or not.(2001/6/24 Remake Helped and Music by Mazuka) Dia tidak yakin di mana ia sekarang dan apakah itu mimpi atau tidak. (2001/6/24 Remake Dibantu dan Musik oleh Mazuka)

mukashi banashi

Setan merah biru n setan
Long,long ago, beyond the woods, through the forests and the pass, in the deep mountains of Japan, there lived a 'Aka-Oni',a red Demon and 'Ao-Oni',a blue Demon. Lama, lama yang lalu, di luar hutan, melalui hutan dan celah, di pegunungan mendalam Jepang, hidup seorang 'Aka-Oni', Demon merah dan 'Ao-Oni', Demon biru. The red demon liked human children very much and he was always thinking about how he could make friends with them everyday. Setan merah menyukai anak-anak manusia yang sangat banyak dan ia selalu berpikir tentang bagaimana ia bisa berteman dengan mereka sehari-hari.
RD: I'm a very kind and mild person. RD: Aku orang yang sangat baik dan ringan orang. Why don't you come to play with me at my house? Mengapa kau tidak datang untuk bermain dengan saya di rumah saya? If so, I'll serve you nice sweets and tea or juice. Jika demikian, aku akan melayani Anda baik permen dan teh atau jus.
BD: Hey,Aka-Oni. BD: Hei, Aka-Oni. Do you want to make any friends with human children so much? Apakah Anda ingin membuat teman dengan anak-anak manusia begitu banyak?
RD: Oh, yes. RD: Oh, ya. I do want to make friends with them. Aku ingin berteman dengan mereka.
BD: If so, well, I have a good idea. BD: Kalau begitu, yah, aku punya ide bagus. Come here. Datang ke sini. (He whispers.) (Dia berbisik.)
RD: Yes? RD: Ya?
BD: So...... BD: Jadi ......
RD: Yes. RD: Ya.
BD: Do like this. BD: Lakukan seperti ini.
RD: Yes! RD: Ya!
BD: Like this. BD: Seperti ini.
RD: Yes, yes. RD: Ya, ya. (He smiles.) (Dia tersenyum.)
BD: Do you understand? BD: Apakah Anda mengerti? OKay,let's go to take a bath. Oke, mari kita pergi untuk mandi. (He also smiles.) (Dia juga tersenyum.)
A few days later,the children were playing in the forest. Beberapa hari kemudian, anak-anak bermain di hutan.
Children: Come to me for hide-and-seek,for hopscotch. Anak-anak: Datanglah kepada saya untuk petak umpet, untuk main jingkat. Touch this finger if you want to join,and there are many things to play like juggling beanbags,cat's cradle and so on. Sentuhan jari ini jika anda ingin bergabung, dan ada banyak hal yang harus bermain seperti juggling beanbags, kucing buaian dan seterusnya. Come on everybody. Ayo semua orang. Let's play, shall we?(They are singing and dancing.) Mari kita main, akan kita? (Mereka menyanyi dan menari.)
BD: Woo! BD: Woo! Woo! Woo! Woo! Woo! Be quiet Kids! Anak Diamlah! Move away! Pindah! It is time I took an exercise. One, two, three, four. Sudah saatnya aku mengambil latihan. Satu, dua, tiga, empat. Woo! Woo! Woo! Woo! Woo! Woo! Five, six, seven, eight, Woo! Woo! Lima, enam, tujuh, delapan, Woo! Woo! Woo! Woo! Woo! Woo!
Children: Help us! Anak-anak: Help us!
RD: Woo! RD: Woo! Woo! Woo! Woo! Woo! Wild blue demon! Setan biru liar! Stop exercise at once, otherwise I'll do like this. Berhenti latihan sekaligus, kalau tidak aku akan melakukan seperti ini. (He beats.) One, two, three, four. (Dia ketukan.) Satu, dua, tiga, empat. Hit! Memukul! Hit! Memukul! Hit! Five, six, seven, eight, Hit! Hit! Lima, enam, tujuh, delapan, Hit! Hit! Memukul! Hit! Memukul!
BD: Woo! BD: Woo! I'm sorry. Maaf. Strong red demon. Setan merah yang kuat. I'll never do it again. Aku tidak akan pernah melakukannya lagi. Forgive me.(He runs away.) Maafkan saya. (La lari menjauh.)
RD: Feel safe, children. RD: Merasa aman, anak-anak. The bad demon no more. Setan yang buruk lagi. He went far away, went far away. Ia pergi jauh, pergi jauh.
Children: Thank you,Aka-Oni. Anak-anak: Terima kasih, Aka-Oni. You defeated the bad demon. Anda mengalahkan setan buruk. You are strong and kind. Anda kuat dan baik. Let's play Aka-Oni. Mari kita main Aka-Oni. Please be it in Hide-and-seek and say, "Are you Okay?" Harap di Petak umpet dan berkata, "Apakah kau Oke?" (They hide.) (Mereka menyembunyikan.)
RD: Are you Okay? RD: Apakah Anda Oke?
Children: Yes, of course. Anak-anak: Ya, tentu saja.
(They are playing and the first star appears in the sky.) (Mereka sedang bermain dan bintang pertama muncul di langit.)
Children: The first star begins to shine. Anak-anak: bintang pertama mulai bersinar. It is time we go home. Sudah waktunya kita pulang. Good night Aka-Oni. Selamat malam Aka-Oni. See you tomorrow. Sampai besok. Good night, everybody. Selamat malam, semuanya. See you tomorrow. Sampai besok.
RD: Everybody went home, went home. RD: Semua orang pulang ke rumah, pulang ke rumah. I enjoyed it very much. Saya sangat menikmatinya. Good night, children. Selamat malam, anak-anak. See you tomorrow. Sampai besok. Good night, everybody. Selamat malam, semuanya. See you tomorrow. (He waves his hands.) Sampai jumpa besok. (Dia melambaikan tangannya.)
Well, I wonder what the blue demon is doing. Yah, aku bertanya-tanya apa setan biru lakukan. I'll meet him. Aku akan bertemu dengannya. (He finds a letter on the ground.) Oh, my God. (Dia menemukan sebuah surat di tanah.) Oh, Tuhan. Here is a letter. Berikut adalah surat. (He reads it.) (Dia membacanya.)
Letter: Dear Aka-Oni,If it is known that you are a friend of bad blue demon, children run away from you. Surat: Dear Aka-Oni, apabila hal itu diketahui bahwa Anda adalah teman setan biru buruk, anak-anak lari dari Anda. So I'll never meet you. Jadi aku tidak akan pernah bertemu dengan Anda. I'll go far away alone. Aku akan pergi jauh sendirian. I hope you'll get along with the children. Saya harap Anda akan bisa bersama dengan anak-anak. Good-Bye. Good-Bye.
RD: Oh, he went away. RD: Oh, dia pergi. Ao-Oni went away. Ao-Oni pergi. He was a wonderful friend, but he went away, went away. Dia adalah seorang teman yang baik, tapi dia pergi, pergi.
They never met each other again. Mereka tidak pernah bertemu satu sama lain lagi. (corrected:2002/8/14 remake:helped by Mazuka and Itaya) (dikoreksi: 2002/8/14 remake: dibantu oleh Mazuka dan Itaya)